Selasa, 06 Desember 2011

Seperti apapun kita hari ini, ada sebagian karakter kita yg merupakan jejak dari rumah kita yg dulu. Luasnya membentuk cara kita memandang kelapangan. Sempitnya membentuk cara kita menyiasati keterbatasan. Riuhnya membentuk cara kita bertoleransi. Sepinya membentuk cara kita mengatasi kesendirian...
(Merasakan Jejak Diri di Rumah Kita yang Dulu, Tarbawi 258)

Minggu, 04 Desember 2011

istirahatnya nanti aja, di surga!

Rabu, 30 November 2011

inni uhibbuki fillah, ukhti!

“Sesungguhnya di kalangan hamba-hamba Allah itu ada satu golongan, mereka bukan dari golongan para nabi ataupun syuhada’, tetapi para nabi dan syuhada’ mencemburui mereka, tempat mereka di sisi Allah s.w.t. Kata para sahabat, kabarkan kepada kami siapa mereka? Rasulullah S.A.W bersabda: ”Mereka adalah satu kaum yang saling cinta-mencintai karena Allah, bukan ada hubungan saudara-mara di kalangan mereka dan juga bukan karena kepentingan. Demi Allah, di wajah mereka ada cahaya dan mereka di atas cahaya. Ketika manusia takut, mereka tidak takut. Ketika manusia bersedih,mereka tidak bersedih. Dan mereka berkata, sesungguhnya wali-wali Allah tidak takut dan tidak sedih.” ♥
masih teringat disaat kita masih bersama-sama memulai jalan dakwah itu, ukhty..
dibawah atap masjid Al-Muhajirin itu kita mengucapkan janji suci kita, komitmen kita pada Allah agar Allah menguatkan kaki-kaki kita untuk menapaki jalan yang sangat tajam ini.
ukhty, tak perlu kau menanyakan seberapa besar ikatan ukhuwah yang ada diantara kita. oh tidak perlu ukhty.. karena aku pun tak tahu, cukuplah Allah yang tahu, karena sejatinya ukhuwah ini buah dari iman.. 
ukhty, ingatlah selalu,
ada atau tidaknya dirimu, bersama atau tidaknya denganmu,
dakwah ini tetap terlaksanakan, karena dakwah ini Lillah...
ukhty, aku teringat saat terakhir kita bersama duduk dalam lingkaran yang makin lama makin mengecil itu, 
teringat ketika lantunan ayat suci Al-Qur'an dibacakan dari mulutmu yang setiap hari kau basahi dengan kalimatullah..
kau ucapkan kalimat perpisahan kepada kami yang kau tinggalkan..
ah.. ukhty, kau memang super akhwat!
menerima segala Qadarullah walau tak sesuai harapanmu,
ingat ukhty, inilah jalan dakwahmu...
berjuanglah dimanapun kamu berada.
ingat ukhty, kami disini, didalam lingkaran yang kecil ini..
selalu menantimu, selalu merindukanmu, walau kamu tak tahu...
semoga Allah kembali mempertemukan kita disaat kita nanti sudah berubah menjadi wonder akhwat, insyaAllah :)
tebarkanlah kebaikan dimanapun anti berada ukhti,
inni uhibbuki fillah  :))

(ditulis ketika rasa rindu itu sangat menyeruak dalam hati, teruntuk ukhtiku Cut Septya Mauliza yang sedang menapaki jalan dakwah di kota Serambi Mekah...) 

Beginilah dakwah... (KH Rahmat Abdullah)



Memang seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu..
 Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai..
Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..
Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.
Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.
Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.
Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.
Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.
Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.
Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..
Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yg takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “
Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… Mengajak kita untuk terus berlari…
“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu

Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu

Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu

Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu

Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu

Kamis, 10 November 2011

Amal



Amal adalah sebuah konsekuensi yang wajar dari iman, sebagaimana bunga yang tak kuasa untuk menahan bau harumnya yang menyebar
~Sayyid Quthb

Rabu, 09 November 2011

THE (TRUE) FIRST SCIENTIST

PEMUDA ISLAM ITU CERDAS!
THE TRUE FIRST SCIENTIST
1000 YEARS OF SCIENCE
Ibn al-Haytam (1011-2011)



Pemuda islam memang cerdas! Ya, mungkin itulah yang pantas kita ucapkan untuk Ibn al-Haytam. Siapa sih Ibn al-Haytam itu? Jangan mengaku pemuda islam kalau tidak kenal para pejuang peradaban islam. Ibn al-Haytam yang bernama lengkap Abu Ali Hasan bin Al-Hasan Ibnu Al-Haytam yang merupakan seorang arab Persia yang lahir pada tahun 354H atau 965M di kota Basra (sebuah kota yang terletak di Irak) adalah seorang penemu, seorang pelopor dalam banyak bidang sains. Mulai dari bidang optik, matematika, fisika, geometri, anatomi, astronomi (ilmu falak), psikologi, teknik (engineering), dan ophthalmologi (ilmu pengobatan mata). SubhanAllah…
               



Ibnu haytam berlatar belakang pendidikan bidang teologi islam, yang fokus mempelajari nilai-nilai penting dalam peradaban islam. Karena kecintaannya dengan menuntut ilmu, Ibnu Haytam juga banyak belajar dan menyalin buku-buku yang berkaitan dengan matematika dan astronomi. Salah satu buku yang pernah ditulisnya adalah Finding the Direction of Qibla by Calculation yang membahas tentang penentuan arah kiblat sesuai perhitungan secara metematis.
                Tak kalah hebatnya, Ibnu Haytam juga sangat pintar dalam bidang optik. Ia yang pertama kali menciptakan konsep dasar cara kerja kamera lewat kamera obscuranya. Dan, berkat kecerdasan dan terikat hatinya dengan Al-Qur’an, ia terinspirasi oleh salah satu ayat dalam surat An-Nur:

“Allah  cahaya  langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca  kaca itu seakan-akan bintang  seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya,  pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur  dan tidak pula di sebelah barat , yang minyaknya  hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya , Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (An-Nur 35)



Al-Qur’an memang sebuah petunjuk bagi orang-orang yang berfikir. Ibnu Haytam mengaplikasikan surat An-Nur ayat 35 tersebut sebagai dasar konsep dari kamera obscura buatannya.




Pada abad ke-16, ia dan Kamaludin Al-Farisi membuat lubang kecil dalam sebuah kamar gelap untuk mengamati gerhana matahari. Dalam konsep kamera obscura itu, Ibnu Haytam mengungkapkan jika cahaya lurus dari sebuah lubang kecil masuk ke dalam ruangan gelap; maka bayangan tersebut akan menjadi proyeksi terbalik dari dari objek yang terdapat dimuka lubang. 
Sebagai penghormatan atas jasa Ibnu Haytam, Sabtu, 29 Oktober 2011 bertempat di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Scientia Experia bekerjasama dengan Musholla ‘Izzatul Islam FMIPA UI mempersembahkan CELEBRATING 1000 YEARS OF SCIENCE, The Year of Ibn al-Haytam (1011-2011 C.E)

Di bagian awal acara, pada pembukaan,  Muhammad Ishaq, kandidat doktor ITB (Institut Teknologi Bandung), peneliti, sekaligus dosen Fisika UNIKOM Bandung lulusan ITB, mempaparkan Napak Tilas Ibn al-Haytam dalam Menerjemahkan Sains. Pada sesi ini dijelaskan bagaimana Ibn al-Haytam menciptakan teori, bereksperimen, dan meneliti mengenai kamera obscuranya.
Acara selanjutnya dilanjutkan dengan menghadiri seorang pembicara, penulis buku “Ayat-ayat Semesta” beliau adalah ahli fisika lulusan universitas Hiroshima dan dosen ITS, Agus Purwanto. Tema pembahasannya adalah mengenai  “Sains kini dan Nanti: Peluang Besar bagi Ilmuwan Muslim Abad ini”. Beliau juga membahas mengenai kendala-kendala yang mungkin akan ditemui oleh para pejuang peradaban (scientis) abad ini.
2011 merupakan tahun yang GREAT untuk kita selangkah lebih maju! Ayo cetak goresan tinta emas kejayaan dalam peradaban islam. Ibnu Haytam bisa, kita juga bisa insyaAllah. Hamasah para pejuang peradaban! ^_^

Kamis, 27 Oktober 2011

kepada para pemuda



lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan,
lebih jantan menggenggam obor daripada menyalahkan keadaan,
agar cahayanya menerangi semua hati warga bangsa,
agar hangatnya menyelimuti rakyat jelata yang kedinginan dan kelaparan. Siapakah tangan yang menyalakan lilin? menggenggam obor? menebar cahaya? Siapakah tangan dan suara yang lantang menentang kedzaliman?
Siapa lagi kalau bukan kita, pemuda bangsa.

Rabu, 26 Oktober 2011

Sungguh yang dikehendaki islam adalah sebagian besar waktumu, hampir seluruh hartamu & segarnya masa mudamu. Islam menghendaki semua yang terbaik, termulia & teragung darimu.

-Abdullah Azzam

Minggu, 25 September 2011

Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau akan menanggung perihnya kebodohan.

-Imam Syafi'i

Sabtu, 24 September 2011

KIMIA UI 2011

Jumat, 23 September 2011

MAHASISWA.. singsingkan lengan bajumu, siapkan pundakmu!

Siapakah mereka yang yang ber-almamater? Bukan pejabat, bukan pula yang berdasi apalagi pemerintah. Mereka yang selalu berteriak demi kemaslahatan rakyat. Mereka pula yang selalu siap berbaris di depan sebagai Agent of Change. Mereka yang berasal dari rakyat dan hadir untuk rakyat. Mahasiswa adalah kaum intelektual yang telah mempersiapkan diri untuk mengabdi pada rakyat dan negeri ini. Disaat para pemimpin sedang ‘asyik’ memperkaya diri, disaat kejujuran sangat langka di bumi pertiwi, siapa lagi yang akan meneriakkan hak-hak rakyat jika bukan mahasiswa sebagai insan yang siap membangun peradaban?
Mahasiswa —siswa yang besar— adalah mereka yang selalu menjunjung idealisme. Bukan sekedar janji-janji semata, namun berani mengambil satu aksi nyata. Bukan mengharap materi, gelar diri, apalagi sekedar ingin dipuji. Bukan pula untuk sekedar cari popularitas diri. Mahasiswa sebagai penetral bangsa, ditangan mereka tergenggam harapan bangsa.
Mahasiswa adalah Iron Stock. Mereka siap menjadi ‘besi’ pengganti untuk negeri ini. Intelektual, idealisme, kegigihan, serta akhlak yang mulia menjadi kekuatan utama mahasiswa dalam berkontribusi nyata demi membangun peradaban negeri bahkan dunia. pun mereka sadar bahwa menjadi mahasiswa tidak hanya mengejar kepentingan pribadi, tetapi juga untuk negeri. Cita-cita mereka adalah menumpas kedzaliman di negeri ini dan menciptakan kesejahteraan umat.
Sikap kritis mereka mampu mengguncangkan tanah air dikala para pemimpin bangsa bersikap ‘tak ambil pusing’ terhadap permasalahan rakyat. Dengan satu visi dan tekad, mahasiswa menyatukan tujuan mulia mereka untuk bersama-sama membangun peradaban negeri yang masih ‘tertidur’. Ketika para pemimpin masih saja ‘lumpuh’ dalam hingar binar kepentingan duniawi tapa memikirkan tanggung jawab mereka, mahasiswa harus berani turun ke jalan meneriakkan keadilan di negeri yang pemerintahannya sudah ‘bobrok’ ini. Turun ke jalan adalah salah satu cara mahasiswa mengemukakan pendapat dan menuntut janji-janji para pemerintah —yang ingin menguasai— negeri ini.
Tugas yang diemban mahasiswa tidaklah sedikit. Mereka belajar, berorganisasi, dan juga memikirkan nasib rakyat. Karena hakikat mereka berasal dari rakyat dan kepada siapa lagi mereka akan mengabdi jika bukan untuk rakyat dan negeri ini? Mahasiswa tidak ‘mengerdilkan’ cita-cita mereka dengan hanya bertujuan mencari kesejahteraan atas dirinya. Namun mereka mempunyai cita-cita luhur untuk kemaslahatan rakyat. Inilah tugas suci mereka, ditangan merekalah nasib bangsa akan digenggam. Dan di pundak merekalah berbagai amanah akan diemban. Mahasiswa, jadilah kaum intelektual dan bermoral tinggi karena kita adalah modal bangsa yang akan datang.
Untuk apa masuk kampus rakyat, jika bukan untuk rakyat?

Kamis, 22 September 2011

Barangsiapa mempelajari Al-Qur’an maka akan mulia kehormatannya.
Barangsiapa mendalami ilmu fiqih maka akan agung kedudukannya,
Barangsiapa mempelajari bahasa Arab maka akan lembut tabiatnya.
Barangsiapa mempelajari ilmu berhitung maka akan tajam nalarnya dan banyak idenya. Barangsiapa banyak menulis hadits maka akan kuat hujjahnya.
Barangsiapa yang tidak menjaga dirinya, maka tidak akan bermanfaat ‘ilmunya.‎

(Diriwayatkan dari Imam Syafi’i dari beberapa jalan, lihat Miftaah Daaris Sa’adah 1: 503).

Rabu, 21 September 2011

Permata Dunia

kita memang tak semulia SITI KHADIJAH ra.

tak secerdas SITI AISYAH ra.

tak se-shalihah FATIMAH ra.

tak setangguh ASMA’ ra.

tak se-dermawan SAUDAH BINTI ZAM’AH ra.

tak se-tabah ‘ASIYAH ra.

tapi, wanita shalihah bisa MEMBUAT BIDADARI SYURGA CEMBURU!
wanita shalihah MAMPU melahirkan generasi RABBANI!

WANITA SHALIHAH adalah cahaya bagi keluarganya!

WANITA SHALIHAH, jadilah BUNGA yang tetap MEKAR disaat yang lain LAYU

Selasa, 20 September 2011

…kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memberdayakan.
(Q.S. Ali-Imran:185)

Selasa, 21 Juni 2011

berkat do'a mama dan bapak :*



"Dan Tuhanmu berfirman : Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." 
(QS. 40 : 60).
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
flashback mode:on
pra pengumuman keterima jalur undangan, kira-kira bulan mei (H-5 snmptn tertulis)

"permisi pak, numpang tanya. smpn 12 dimana ya? apa masih jauh dari sini?"
tanya mama kepada tukang gorengan sembari menunjuk-nunjuk ke gorengan yang akan kami beli. yaaa, kami daritadi pagi nyasar mencari lokasi tes tertulis snmptn. masyaAllah... ya Allah berilah hamba kemudahan..

"ga kok bu, nanti di depan belok kanan trus ikutin aja jalannya.. bla, bla, bla."
jawab bapak tukang gorengan. aku dan bapak menunggu di dalam mobil sambil menahan lapar dan haus. adik dan kakakku ga ikut mengantarku mencari lokasi snmptn, hmm kalo mreka ikut pasti rese banget deh nakut-nakutin aku karena lokasinya jauh banget (red: terancam telat pas hari H snmptn).
akhirnya kami lanjutkan perjalanan mencari smpn 12, yaapp alhamdulillah ketemu juga lokasinya. hmm gedungnya cukup luas dan bagus. dengan cat hijau dan suasana yang asri juga tidak terlalu bising oleh kendaraan. ga kayak smpn 98, ups *abaikan*
"jauh juga ya"  
hanya itu kalimat yang keluar dari mulut bapak daritadi, sementara aku dan mama udah ngedumel daritadi.. huhhh

"iya pak, besok pas hari H bapak anterin nike ya, kalo naik angkot nike ga ngerti jalannya."
ucapku dengan mata yang masih menatap gedung smp 12 lewat kaca mobil.

"bapak ada dinas tanggal segitu,minta anterin mama aja ya."
dengan santai bapak jawab begitu.

*praaaaaaaaak* --> suara hati yang retak, mau patah, hancur berkeping-keping. badan lemas, pikiran kacau, panik bukan kepalang.

"kalo dianterin mama naik apa pak? angkot? sama aja, bisa telat dateng tesnya. lagian kan kasian mama masa nungguin nike sampe selesai tes? -,-"
ucapku.

"udah, nanti kan bisa nyewa taksi sama bapaknya wira -tetanggaku-. ga apa-apa mama tungguin sampe tesnya selesai." 
ucap mama untuk menenangkan pikiranku.

"yaaa, mudah-mudahan keterima undangannya nik jadi ga perlu ikut tes lagi."
dengan muka agak menghibur bapak senyum-senyum sambil nyetir mobil.

"aamiin...."
ucapku sambil melemparkan badanku untuk bersandar di jok mobil.

ya, begitulah sedikit percakapan dan perjalanan yang agak melelahkan -pake nyasar segala lagi-.
jadi, aku sebenarnya sudah mendaftarkan diri masuk universitas tanpa tes lagi, namanya snmptn undangan. baru tau ya? karena ini baru diadakan tahun 2011. persis sih kayak pmdk, tapi quota penerimaannya agak lebih banyak. oke, lanjut.
lah, kalo udah ikut unndangan kenapa daftar yang undangan lagi?
nah, begini ceritanya. jalur undangan kan cuma lihat nilai raport dan mencantumkan beberapa prestasi akademik kita tuh, nah ceritanya tuh pada saat itu aku kurang percaya diri atau bahasa gaulnya 'pede'.
jujur saja, aku bukan anak yang pintar, ya tapi ga bodoh-bodoh banget sih, alhamdulillah IQ ga terlalu memalukan *eh, abaikan*
yaa gitu deh, untuk jaga-jaga kalo ga diterima aku langsung daftar juga tes tertulisnya. dan gawatnya, waktu tesnya berbarengan dengan pengumuman undangan. fyuuuhhh pinter juga ya yang buat peraturan.
balik ke cerita awal

setelah sampai lenteng, kami mampir ke warung nasi padang 'siang malam'.
"oaaalaaahhh... jauh banget ya pak lokasinya. nike cuma takut kalo nanti pas hari H telat sampe sana, nanti ngerjain soal-soalnya ga konsen hmm."
ungkitku lagi sambil mencelupkan tangan ke air cuci tangan yang disediakan diatas meja. lagi-lagi tentang smpn 12. tapi mama dan bapak tidak menggubris, sepertinya ga mau membuat diriku terlalu panik.
setelah menghabiskan seporsi nasi padang dengan lauk ayam bakar kesukaanku, kami pun pulang kerumah.
aku yakin kepada Allah kalau Allah mengabulkan permohonanku, meski kadang ada syaithan yang meniupkan keraguan yang menyelimuti hati.
aku yakin kepada orangtuaku yang tiada henti mendoakanku, walau mereka tak pernah menunjukkannya.
aku yakin kalaulah impianku masuk PTN tidak terkabul, Allah pasti memiliki rencana yang lebih indah...

H-1 snmptn undangan, sekaligus H-1 pengumuman snmptn undangan

"Bismillahirrahmanirrahim....."

ucapku sambil mengunjungi web khusus pengumuman snmptn undangan.


 

kubaca pelan-pelan, dengan setengah tidak percaya. aku langsung teriak dan meneteskan air mata..

"alhamdulillah...ma, pak, nike lulus snmptn undangan..."

aku langsung memeluk mama dan bapak...
terimakasih ma, pak, doa kalian memang menjadi senjata keduaku setelah keyakinan terhadap Allah :)

ma, pak, jangan pernah berhenti doa-in nike :')

Senin, 23 Mei 2011

Alhamdulillah :)