Kamis, 26 Juli 2012

Abang Spekun: "saya ga mau majang foto presiden dan wakilnya."

Kawan :) lama tak menulis kisah inspiratif.. kali ini saya mau berbagi cerita inspiratif :D semoga bermanfaat ;)
kalian kenal wajah ini?


yup! beliau adalah Muhammad Mursi, presiden baru Mesir :) seorang tokoh dari balik jeruji menuju istana (baca di: kompas)
menurut saya, beliau itu mengagumkan. bukan hanya karena beliau hafal Al-Qur'an, tapi juga karena kerendahan hatinya. pernah lihat gambar ini tidak, kawan?


itu adalah ruang kepresidenan beliau lhooo :)
subhanAllah.. jelas terlihat, bukanlah foto beliau yang terpampang ditembok berbingkai emas tersebut, melainkan berupa kaligrafi bertuliskan "Allah".
kagum? jelas! berharap Indonesia memiliki pemimpin seperti beliau :')

sebenarnya kisah presiden Mursi tersebut hanya pembuka dari tulisan ini. saya mau berbagi pengalaman yang begitu luar biasa dalam perjalanan hidup saya. 
berawal ketika bergabung dengan kepanitiaan PERAK (Pelita Ramadhan Kampus) SALAM UI i5. posisi saya sebagai sekretaris umum dan juga merangkap sebagai koordinator akhwat. ketika itu, salah satu dari beberapa agenda PERAK adalah Pawai Ramadhan. 
Pawai Ramadhan dilaksanakan pada Senin, 16 Juli 2012. 
sebelum hari H, kami selaku panitia harus mengurus surat-surat perizinan de-el-el ke rektorat dan PLK. dan kami harus mengurus surat perizinan peminjaman sepeda kuning, karena kami akan pawai keliling UI menggunakan spekun. ya, ternyata cukup ribet birokrasinya.

kamis, 12 Juli 2012. 
saya dan Maulany ke lantai 3 gedung rektorat, dan disana surat perizinan 'dilempar' kesana kemari. hanya bisa husnudzon, mungkin begitulah birokrasi yang ada disana. cukup ribet memang. singkat cerita, ada pegawai rektorat, seorang bapak-bapak separuh baya, berpeci dan berjenggot, membantu mempercepat urusan surat menyurat peminjaman spekun kami.  

alhamdulillah... jazakAllah, pak :)

lalu, pihak rektorat menyuruh kami (saya dan Maulany) ke kantor spekun untuk minta perizinan dan berkoordinasi dengan pihak sepeda kuning. dengan ngebut -karena dikejar waktu- saya bawa skuter matic saya menuju kantor kecil di depan perpustakaan lama UI. sesampainya disana kami disambut dengan wajah keramahan abang-abang spekun yang biasa menjaga pos spekun. awal memasuki kantor tersebut biasa saja, tak ada yang spesial. seperti kantor pada umumnya. cukup rapi untuk sebuah kantor kecil yang para penghuninya adalah babang-babang spekun yang notabene semuanya adalah laki-laki. 
kami bertemu dengan babang spekun. cukup muda. mungkin umurnya sekitar 20-an. kami disambut ramah. langsunglah kami menyatakan maksud dan tujuan kami mendatangi kantor spekun tersebut. singkat cerita, kami harus kembali mengurus surat-menyurat untuk peminjaman spekun pada keesokan harinya pagi hari sebelum sholat jumat.

Jum'at, 13 Juli 2012. 
"Maul, kamu dimana? kita ada janji kan sama abang spekun jam 10?"
"afwan, aku ada urusan dirumah."
ya, maul cukup sibuk sepertinya. saya tidak bisa memaksakan maul harus segera tiba ke depok dalam waktu kurang dari setengah jam, karena rumahnya yang cukup jauh. saya tidak berani datang ke kantor spekun sendirian, karena saya perempuan. singkat cerita, tidak ada alternatif lain, akhirnya saya meminta Musfiq (ketua pelaksana PERAK) untuk ikut datang ke kantor spekun. jam 10, kami sampai di kantor spekun.
blablablablaaa.. kami pun membicarakan perihal teknis peminjaman spekun. 
sembari menunggu maul datang, mas madani, supervisor spekun, mengajak diskusi terkait isu-isu kemasyarakatan. tentang mahasiswi farmasi yang hilang, NII di kampus, politik, de-el-el. Musfiq pun antusias menanggapi diskusi tersebut. dari perbincangan mereka, saya bisa menangkap bahwa babang spekun cukup paham tentang pergerakan dakwah.

"entah kenapa, kalo SALAM yang pinjam spekun, seperti dipersulit." mas madani bilang seperti itu.

saya hanya bisa menghela nafas, dan berusaha stay cool, tidak panik, dan tenang.

"mungkin karena kami terlalu dadakan kali ya mas mengajukan suratnya?" saya membalas sembari husnudzon.

"iya, itu salah satunya. sebenarnya saya sih setuju dan siap membantu. tapi kami (tim spekun) hanya bekerja sesuai perintah jadi harus ada komando dari atasan." mas madani menegaskan.

mas madani sami'na wa atho'na banget sama atasannya :D

tadaaaa.. akhirnya maul datang sambil membawa tas yang super besar dan berat bekal mabit dengan rohis SMAnya di sore harinya. 
singkat cerita, kami menghubungi pak Namin (ketua keamanan PLK) untuk janjian ketemuan guna berkoordinasi. namun, pak Namin menyarankan agar kami kembali meminta perizinan ke gedung rektorat. aiiiihh ribet, ya? ya, begitulah
akhirnya kami meluncur ke rektorat ditemani mas madani. sesampainya di lantai 3 gedung rektorat, mas madani 'merayu' pihak rektorat untuk memberi izin.
alhamdulillah... :) pihak rektorat akhirnya menandatangani surat perizinan.
akhirnya saya dan maul meluncur ke FIB untuk istirahat sejenak juga sholat zuhur. sementara Musfiq dan mas Madani sholat jumat. 
setelah sholat jumat selesai, kami harus kembali ke kantor spekun untuk melanjutkan 'perjuangan' kami. tapi musfiq tak kunjung datang, grrrrr.. sembari menunggu musfiq, saya dan maul mengobrol -apa saja yang bisa diobrolin- sementara mas madani ngetik-ngetik komputer -entah ngetik apa-
suasana kantornya sama saja seperti kemarin, tidak ada yang berubah, masih cukup rapi. salah seorang karyawan spekun mengantarkan air mineral dingin segar untuk saya dan maul.

"maaf ya mba, cuma air putih." kata babang spekun yang nganter minum

"ya Allah mas, ngerepotin. makasih ya.." ucap saya.

kami sangat diperlakukan seperti tamu. sangat dimuliakan.
sembari saya minum, saya terus melihat jam dinding yang menempel di tembok bercat warna krem. 
ada yang menarik ketika saya melihat tempelan disebelah jam dinding. dan menurut saya sangat menginspirasi.
saya minta izin kepada mas madani untuk mengambil gambarnya. ini dia:


subhanAllah :)
saya langsung teringat presiden Mursi setelah melihat tempelan khas itu. sungguh inspiratif.
mas madani bilang: 

"saya ga mau majang foto presiden dan wakilnya, karena mereka ga mungkin ngawasin saya. tapi Allah, Dia selalu mengawasi saya dimanapun jadi kalo kerja ingetnya sama Allah."

lagi-lagi, Allah mengajarkan sesuatu hal yang tidak bisa saya duga. mengajarkan saya untuk selalu bersyukur dan memandang segala sesuatu menjadi luar biasa. mereka hebat. bahkan lebih hebat dari saya. mereka tulus. tulus menolong tanpa pamrih.
luar biasa. tim spekun rela membantu kami dari awal teknis peminjaman spekun hingga kami bisa diperizinkan meminjam 200 buah spekun untuk pawai. sederhana. dakwah mereka sederhana. sederhana dalam kata, namun hebat dalam bukti nyata.

mereka tidak mau dilihat presiden, tapi mau dilihat Allah :) mungkin itulah kunci ketulusan dan totalitas mereka dalam membantu.
"...Dia selalu mengawasi saya dimanapun jadi kalo kerja ingetnya sama Allah."

mungkin terkadang kita menyepelekan sebuah senyuman kecil atau ucapan "terima kasih" kepada babang spekun ketika meminjam sepeda di kampus, mungkin kita juga menyepelekan kalimat "permisi" untuk para penyapu jalanan di kampus, atau mungkin kita juga jarang menyapa bapak satpam penjaga parkiran di kampus. jika saja kita tahu semua ketulusan mereka, pastilah kita menangis karena telah menyepelekan kebaikan-kebaikan mereka yang begitu tulus. karena tulusnya, hingga kita kadang tak menyadarinya.
hal ini mengajari kita untuk selalu menebarkan senyuman dan ucapan-ucapan "terima kasih" kepada orang disekeliling kita.
semoga ini awal tali silaturahim keluarga SALAM dengan keluarga spekun.
jazakumullah khairan katsir kepada seluruh babang-babang spekun yang ada di UI. semoga setiap tetes keringat yang menetes ketika mereka menjaga pos spekun dinilai ibadah oleh-Nya. aamiin :)


---akhirnya Musfiq datang, lalu meluncurlah kami ke kantor PLK. alhamdulillah.. semuanya lancar dan kami pulang dengan senyuman dan pengalaman yang sungguh luar biasa. 


Saya makin yakin, bahwa Allah selalu mengajarkan hamba-Nya lewat hal-hal yang tak terduga :)

4 comments:

Unknown mengatakan...

ternyata blogger juga :D
nice post nike :)

Nike Triendah Asih mengatakan...

thanks kak ardhya :D

Anonim mengatakan...

keren nike :) sederhana tapi bermakna

Nike Triendah Asih mengatakan...

terima kasih :)

Posting Komentar