Senin, 11 Juni 2012

mengapa harus anti, mawar?

mengapa harus anti, mawar?
mengapa harus mawar yang menguatkan anggrek?
mengapa harus mawar yang mengingatkan agar anggrek tetap pada rumpunnya?
mengapa harus mawar yang mengingatkan bahwa kaktus memang berduri?

ah, mawar
mungkin karena anggrek tak memiliki duri seperti mawar
mungkin harumnya anggrek tak semerbak mawar
atau mungkin tekad anggrek belum semerah mawar

kemarin,
ya, di malam syahdu itu
anggrek kegersagan, ya, kegersangan!
seperti seabad tidak terkena air hujan
bahkan, tak pernah anggrek rasakan kegersangan seperti malam syahdu itu

ah, bukan...
bukan gersang sekadar gersang,
bukan gersang anggrek karena matahari,
bukan gersang menggalau menanti siraman air,
bukan, bukan itu...

rindu, 
anggrek rindu, ukh...
rindu melihat merahnya kelopak mawar,
rindu mencium aroma wangi mawar
rindu, ya, sangat rindu dengan semua yang Allah titipkan kepada mawar

" ri'ayah wa istiqomah don't forget to hamasah "
kata-kata itu ukh, ya, kata-kata itu,
bagai air hujan yang turun ditengah gurun  
yang sangat menyegarkan untuk anggrek.
ah, ukhty...
mengapa harus anti?

pasti,
ya, pasti...
pertanyaan 'mengapa harus anti?' akan terjawab.
pasti,
nanti...
ketika kita bersua kembali,
jika Allah menghendaki...


inni uhibbuki fillah ukhty shalihah...
mengapa harus anti, mawar?



sudut kamar peradaban,
ketika anggrek rindu mawar.

0 comments:

Posting Komentar