mengenang memori masa lalu
17 Mei 2011
17 Mei 2011
Tepat ditanggal 17, bulan Mei, tepat setahun yang lalu aku mencoret seperseratus (1/100) mimpi yang ada pada kertas-kertas impianku.
Memori itu sungguh mengingatkan diri ini akan pengalaman spiritual yang sebelumnya belum pernah aku rasakan. ya, percaya atau tidak itu terserah anda. tapi pastinya kita akan percaya akan suatu hal apabila kita sudah mengalaminya sendiri dan itu semua diluar kuasa dan logika kita.
***
berawal dari sebuah ketidaksukaan akan suatu hal.
4 tahun yang lalu, aku hanyalah seorang siswi kelas 3 SMP biasa, dengan nilai UN SMP yang alhamdulillah mendapat nilai rata-rata 8,05. Nilai itu rupanya kurang memuaskan diriku, karena aku pada awalnya sudah memiliki rencana untuk masuk SMA favorit di daerah Lenteng Agung yang bertepatan disebelah SMPku. ya, dari semenjak aku kelas 2 SMP aku ingin sekali bisa bersekolah di SMA yang selalu bising dengan suara kendaraan bermotor (karena letaknya dipingir jalan raya) itu. pada saat itu aku hanyalah seorang siswi yang sempat ikut ekskur basket dan rohis, pada saat yang masih labil-labilnya. sempat kecewa karena salah satu impianku tidak tercapai. namun, alhamdulillah setidaknya aku masih bisa masuk SMA negeri yang (cukup) favorit. walaupun aku belajar disana dengan 'setengah hati'.
seiring berjalannya waktu, aku tak mau terlalu terbawa arus kesedihan. aku membulatkan tekad yang kuat.
aku harus berprestasi, aku harus menjadi yang terbaik, aku harus menorehkan jejakku dimanapun aku berada, walau ditempat yang tidak kusukai sekalipun!
Ketertarikanku akan ilmu eksak makin 'menjadi' ketika di SMA. bisa dibilang ketika kelas X aku adalah siswi SO (study oriented). kalo istilah kerennya SeBel-SeBel (sekolah belajar - sekolah belajar). tiap malam hampir tak pernah ketinggalan baca buku pelajaran, dari yang namanya ngerjain PR sampe sekedar cuma baca-baca buku untuk pelajaran esok hari.
ya, namanya juga anak SO! ikutnya ya ekskur KIR (kelompok ilmiah remaja) lah! *bahasanya ga nyante* :p
hmm, kecintaanku terhadap kimia pun semakin muncul :) ditambah aku bertemu dengan teman-teman yang sama-sama memiliki banyak kesamaan pada waktu itu. tapi mereka tidak SO banget seperti aku, hihi :)
***
Alhamdulillah, Allah memberikan rencana yang sangat indah padaku.
Alhamdulillah, setiap tahunnya namaku (setidaknya) masuk dalam jajaran peringkat 10 besar teratas dikelas unggulan. ku syukuri itu semua. semua karena Allah meridhoiku :')
Hari-hariku di SMA (yang tadinya bukan impianku) semakin indah saja. ku menemukan teman-teman dan sahabat-sahabat yang sholihah :)
ya Allah, rencana apalagi yang ingin Kau berikan? sungguh besar rencanaMu, hingga diri ini tak mampu menerka segala keindahannya...
ku temukan ukhuwah yang indah bersemi...
semakin hari, diriku semakin bersyukur karena Allah telah mengizinkanku untuk berada di SMA 109 jakarta ini. SMA yang (hanya) berjarak 500m dari rumahku, bahkan masih dalam 1 RW hehe :p
alhamdulillah itu artinya orangtua saya tidak perlu memberi uang lebih untuk memberikan ongkos kepadaku,
alhamdulillah orangtuaku tidak perlu khawatir anaknya yang manja ini jikalau pulang terlalu sore dari sekolah.
alhamdulillah setidaknya uang bayaran di SMA ini lebih murah dibanding SMA impianku yang dulu.
dan.. masih banyak alhamdulillah-alhamdulillah yang tidak dapat ku sebut satu per satu. karena nikmat Allah begitu luas.
ya Rabb, kalaulah hamba tahu hikmah dibalik tirai bernama misteri itu, pastilah hamba menangis karena syukur sekencang-kencangnya. sungguh indahnya hikmah itu...
***
The Last Battle
Yup, saya sangat menikmati waktuku di SMA. saking menikmatinya, tak terasa aku sudah berada di tingkat akhir. yeah, it's the last battle for me!
dan, untuk pertama kalinya aku mengenal Halaqah :3 lingkaran ukhuwah itu.
ku bertemu (lagi) dengan sahabat-sahabat yang cantik nan shalihah. berawal dari sebuah keisengan untuk ikutan 'melingkar' dan aku langsung jatuh cinta dengan lingkaran ilmu itu. jumat siang yang sejuk, dibawah atap masjid Muhajirin SMAN 109, lingkaran itu terasa sangat indah bersemi. belajar memperlancar bacaan Al-Quran, menambah ilmu agama, dan belajar mengimplementasikan agama dalam pengamalan. because islam isn't a THEORY, but an ACTION!
setiap pekannya, hati ini dibasuh dalam lingkaran syahdu itu.. ahh, sejuknya...
STOP ber-metal (red: melayu total) ria! UN sudah didepan mata...
tryout demi tryout sudah ku lalui, alhamdulillah hasilnya sudah cukup menunjukkan bahwa aku siap melaksanakan ujian yang menentukan kelulusanku. cobaan kembali datang, godaan kembali menerjang.
sepertinya bukan hal yang tabu lagi di negeri ini (red: indonesia) bahwa setiap tahunnya ada saja oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang (katanya) menjual kunci jawaban UN.
*hanya bisa mengelus dada dan geleng-geleng kepala*
sebegitu krisisnya kah moral anak bangsa? sebegitu kurang yakinnya kah akan kemampuan diri mereka? lalu relakah mereka menggadaikan dan menodai nilai ibadah menuntut ilmu selama 3 tahun di SMA, hanya dengan membeli kunci jawaban UN yang hanya berlangsung beberapa hari tersebut?
ya, tawaran demi tawaran banyak yang menghampiriku. bahkan sampai ada yang menganggapku tak punya uang untuk membeli kunci itu, ada pula yang men-cap-ku sok pinter dan sok alim.
ya, aku memang tak punya uang. tak punya uang untuk sekedar hanya membuang-buang uangku dijalan yang tidak diridhoi Allah. ya, terserah kalian mau menilai diriku seperti apa. cukuplah Allah yang menjadi saksi. lalu, masalah buat loooh?? :p
akhirnya aku bersama teman-teman yang sama-sama 'tak punya uang' pun berdiri pada pendirian kami. berpegang teguh dengan keyakinan kami. teringat pesan dari ibu Endang, guru kimia kelas XII pada saat itu,
Lulus atau tidaknya kalian itu semua sudah ditakdirkan oleh Allah, tinggal kalian menentukan dengan cara apa kalian mendapatkan kata 'LULUS' tersebut.
yup, bener banget kata bu Endang. kelulusan itu memang sudah ditentukan oleh Allah. semaksimal apapun kita belajar apabila Allah belum mengizinkan kita untuk lulus ya kita tidak akan lulus, begitu juga sebaliknya. jadi,yakinlah saja dengan Allah. serahkan semua urusan kita kepada Allah :)
***
Malam-malam dan hari-hari itu, malam dan hari yang syahdu
lagi-lagi, teringat pesan bu Endang
Otak kita itu butuh istirahat setelah 8 jam belajar di sekolah. tidurlah setelah sholat isya, dan bangun di 1/3 malamNya lalu sholat tahajud dan lanjutkan dengan belajar.
beberapa bulan sebelum UN, ku lakukan terapi itu. memang agak berat awalnya. pagi harinya ketika di sekolah, mata rasanya sangat ngantuk. seakan ada benda berat yang bergelayutan di kelopak mataku sehingga memaksaku untuk memejamkan mata. lama-kelamaan hal itu sudah terbiasa, sehingga aku menjalankan hari-hariku seperti semula.
rindu suasana malam-malam itu. malam ketika ku letakkan dahiku diatas sajadah. malam ketika ku memohon agar mimpi-mimpiku menjadi kenyataan. malam ketika buku-buku latihan soal-soal kulalap habis.
setiap sujudku, tak pernah ketinggalan kuucapkan satu kata mimpiku. yaitu UI. ya, universitas yang katanya favorit se-antero negeri ini. jaraknya tidak begitu jauh dari rumahku.hanya sekitar 10-15 menit apabila menggunakan motor. selain aku terus mengucapkannya dalam doa, aku juga mencoba mem-visualisasikan mimpiku itu. ketika itu, tiap sepekan sekali saya dan sahabat-sahabat 'melingkar' di MUI (masjid ukhuwah islamiyah, UI). mungkin itulah trik murobbiyah kami untuk memvisualisasikan mimpi-mimpi kami. terima kasih kak Siti Suhartini :)
inget ga kisah Muhammad Al-Fatih?
pasti kalian udah tau kan ya?
ia adalah pemimpin yang bisa menaklukan Konstatinopel.
“Sungguh, Konstantinopel akan ditaklukan. Sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin (yang menaklukan) nya dan sebaik-baik tentara adalah tentaranya.” {HR.Ahmad}
Tau ga kawan, awal mulanya Muhammad Al-Fatih bisa mencapai kemenangannya? karena dia selalu memvisualisasikan mimpi-mimpinya. gurunya yang bernama Syaikh Aaq Syamsuddin, atau nama lengkapnya Muhammad bin Hamzah Ad-Dimasyqi Ar-Rumi setiap pagi selalu mengajak Muhammad Al-Fatih untuk sekedar melihat Konstatinopel sambil berkuda dan berkata: "kelak, kaulah yang akan menaklukan konstatinopel itu."
hampir setiap pagi gurunya selalu mengajak Muhammad Al-Fatih untuk memvisualisasikan apa yang ia inginkan. sehingga tertanamlah tekad yang kuat seorang Muhammad Al-Fatih untuk menaklukan konstatinopel. see? :D
itulah yang dilakukan murobbiyah kami pada saat itu.
***
SELAMAT!
(to be continued)